Baju Batik (atau
kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan
"nitik". Kata batik sendiri meruju pada teknik pembuatan corak Motif
Batik – menggunakan canting atau cap – dan pencelupan kain dengan
menggunakan bahan perintang warna Motif Batik pada Baju Batik "malam"
(wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan
pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah
wax-resist dyeing.
Jadi kain Baju Batik adalah
kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting dan
cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna. Teknik ini
hanya bisa diterapkan di atas bahan Baju Batik yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutra, wol dan tidak bisa diterapkan di atas kain dengan serat buatan (polyester).
Perempuan-perempuan
Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik
Busana Batik dan Blus batik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa
lalu pekerjaan membatik Baju Batik Solo
adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap"
yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa
pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis
maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di
beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum
lelaki. Ragam corak dan warna Desain Busana Baju Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing.
Baju batik memang sangat terkenal didunia, karena begitu indah rajutan baju batik itu dengan penuh corak dan motif dan yang bervariasi. setiap orang akan terpana melihat keindahan Baju Batik.
Baju batik memang sangat terkenal didunia, karena begitu indah rajutan baju batik itu dengan penuh corak dan motif dan yang bervariasi. setiap orang akan terpana melihat keindahan Baju Batik.
Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada Baju Batik ,
dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal
(seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah
(gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka
seperti warna biru. Baju Batik tradisonal
tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara
adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan
masing-masing. Teknik Desain Busana Batik dan membatik telah dikenal
sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup
jelas tentang asal usul Batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari
bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para
pedagang India. Saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti
Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di
Asia, batik juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika.
Walaupun demikian, Baju Batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa.
Baju Batik secara
historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII
yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola
batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam
sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari
corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif
abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya.
Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi
pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal Baju Batik sekarang ini.
Jenis
dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan
variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang
amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah
mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis Baju Batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.
0 comments:
Post a Comment